Ramadhan 2019 Itu Ketiganya

Sudah berapa lama tidak mengajar di sekolah? Kenapa harus keluar dari situ kalau kamu memang tak suka? Itulah dua pertanyaan yang sering muncul dan ditanyakan kepadanya.

Bukan karena dia memang bersalah atau justru tidak bisa menjelaskan secara terbuka. Bukan dua-duanya. Dia sudah sering menceritakan kejadian-kejadiannya dengan runtut, mulai dari awal sampai akhir sehingga dia pun terpaksa meninggalkan tugasnya sebagai guru. Kepada siapa saja dia akan mengungkapkan fitnah serta ketidakadilan yang dia alami. Terlalu sering. Dan dia putuskan berhenti mengumbar kata-kata secara lisan. Cukup, katanya. Ini bukan gayanya lagi. Dia tidak mau lagi menjadi sakit hatinya melepuh dan menjadi borok.

Tahun 2016 adalah awal penistaan jati diri guru. Dia berstatus guru bahasa Inggris di sekolahnya. Waktu itu orang yang meniti karir mulai dari staff administrasi memimpin sekolah. Dia bukan pimpinan yang disukai anak buahnya karena sikapnya yang arogan dan suka memaksakan kehendak.

 

Advertisement

Author: nugrohokhoironi

Pembelajar hidup yang tak boleh berhenti, apapun jadinya. Perjalanan ini masih sangat dan tak akan pernah mencapai tujuan yang ditetapkan kalau hanya ditempuh dengan keluh kesah dan putus harapan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: