Aku hanya mengikuti kata hati untuk menuliskan “tangan yang terbelenggu” di google search. Ini aku lakukan persis setelah geragapan bangun dari tidur. Rupanya aku habis mimpi. Aneh juga aku bisa bermimpi seperti mimpi yang baru saja aku alami. Mungkin ini pengaruh obsesiku yang tinggi untuk bisa kembali bekerja sebagai guru, mengajar di sekolah. Sekarang ini bulan Agustus, yang setahun yang lalu suasana hatiku tidak stabil akibat kehilangan pekerjaan dan juga kehilangan ibuku. Ibuku meninggal dunia pada waktu aku hampir tidak bisa disebut orang ‘waras’.
Suasana di warung kopi. Ada orang yang aku yakini sebagai pembuat rekayasa kepindahan guru di kantor selama ini. Dia tipikal orang yang maunya selamat saja sendiri dan pencari muka. Aneh sekali kalau aku diajak ke warung kopi. Di sana dia meminta aku menandatangi surat tugas baru. Aku ini sempat marah sebab surat tugas itu hanya tipuan dan mau memukulnya. Dia sudah lari pergi jauh. Aku sudah tidak bisa lagi mengejarnya.