Dalam hidup, tidak ada orang yang tidak menghadapi tantangan. Dari cara kita menghadapi tantangan dan cobaan inilah yang menentukan seberapa sukses atau seberapa gagal kehidupan yang kita jalani. Sudah menjadi kecenderungan manusia untuk bersikap negatif dengan berkeluh kesah atau protes terhadap nasib yang diterimanya. Sikap semacam ini yang dianggap umum dan lumrah. Padahal dengan berkeluh kesah, nasib malang tidak akan pernah berubah. Kekecewaan yang kita pendam justru memperberat derita kita sebagai manusia. Secara alami kita melihat bahwa semakin tinggi derajat atau status hidup manusia, akan semakin besar pula tantangan yang akan dihadapi. Berbagai tantangan dan cobaan seakan sudah diciptakan untuk menguji dan membuktikan kualitas manusiawi kita.
Selain dari sikap negatif yang cenderung kita pilih, sikap positif menjadi titik balik manusia untuk survive. Keberanian kita meninggalkan sikap-sikap negatif seperti berkeluh kesah dengan menyalahkan diri sendiri, orang lain atau justru menyalahkan nasib yang malang akan mengubah segalanya. Banyak orang yang bilang bahwa kalapun mereka gagal mencapai cita-cita maka mereka tidak berputus asa, terus berusaha dan menyatakan bahwa suksesnya masih tertunda. Mereka pun bersikap sabar dalam setiap usaha mereka menjalani perjuangan hidup.
Sikap positif jelas-jelas dianjurkan agama. Dengan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, setiap kali kita selesai berusaha maka kita pasrah segala hasilnya kepada Tuhan yang menjadi penentu keberhasilan manusia. Dengan begitu segala sesuatu yang kita hadapai akan terasa ringan.
Cerita Gurunya 